Apa sesungguhnya yang mendorong kita saling berkelahi. Ini gejala yang cukup aneh,perkelahian agaknya diminati banyak pihak. Justru semakin tua umur kita dan semakin matang,kita juga semakin bersemangat untuk bertengkar,berantem,dan membunuh. Boleh dikata seluruh lapisan sosial dari berbagai macam profesi,seperti sedang bertekad bulat untuk saling melancarkan perkelahian. Apakah kita sedang tidak enak badan,disergap flu,stress,depresi,kena demam berdarah,atau disengat malaria,sehingga kita panas dingin tidak lagi mampu menguasai emosi. Apakah kita sedang dilanda udara panas kota besar yang kotor. Sehingga kita terimbas pencemaran. Mengapa daya tahan seorang yang kaya, yang miskin, yang kuat, yang lemah, sekarang ini sama-sama rentannya terhadap perkelahian. Pertengkaran, perkelahian, dan pembunuhan hanya terjadi jika sesuatu yang diperebutkan barangkali bermula karena tersinggung, yang lantas membuat marah, lalu harus melakukan pembalasan dendam.
Kita tidak mengakui bahwa perkelahian timbul dari sanubari kita sendiri. Bukan disebabkan faktor luar. Perkelahian secara fisik dan mental di lapisan sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan, dewasa ini boleh dikatakan marak. Sampai-sampai nyawa terengut, mencapai lebih dari sepuluh, diantaranya tenaga-tenaga istimewa. Sedangkan orang-orang awam, termasuk ibu-ibu dan gadis-gadis kecil yang tak tahu menahu, hanya karena sedang naik bus yang sedang diincar, menjadi korban teror juga kaca-kaca jendela kendaraan umum berantakkan. Rasanya seluruh biaya pendidikan yang menghasilkan kecerdasan, kedisiplinan, kepatuhan, dan kesabaran sekarang ini berantakkan,musnah entah dibawa angin kemana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar