Ini aku dan anak pertamaku Nabiilah Mujahidah saat kenaikkan kelas.Alhamdulillah kaka nabiilah masih mempertahankan juara 1 alazhar dan juara 1 Depag,serta meraih penghargaan sebagai juara umum siswa berprestasi.Sebagai ibu alangkah bahagia dan bangganya aku mendampinginya.Ya Allah syukurku atas apa yang telah engkau berikan bagi ke 2 anakku,karunia Mu,Hidayah Mu serta Rizky yang telah Engkau berikan pada kami.
Sabtu, 26 Juni 2010
Kaka Nabiilah & Ustz.Syarifah
Tgl 26 Juni 2010 adalah hari yang sangat luar biasa,kaka nabiilah mendapatkan penghargaan sebagai siswa berprestasi 2010 di Al azhar.Sungguh hari ini anakku membuat aku terharu yg begitu sangat,tidak ada yang dapat aku katakan selain lagi-lagi rasa syukur yg begitu dalam atas karunia yg Allah berikan buat aku dan ke dua anak-anakku.
Kamis, 24 Juni 2010
Jumat, 18 Juni 2010
Kaka Nabiilah Mujahidah juara 1 lomba kaligrafi di TMII
Ini anakku yang pertama namanya Nabiilah Mujahidah.Saat ini berusia 10 tahun dia kelas 5 SD Al-azhar Asy syarif Indonesia.Aku membesarkan ke 2 anakku dengan tanganku sendiri artinya tidak ada campur tangan orang lain apalagi yg namanya pembantu. Aku sangat bangga kepada ke 2 anakku,terutama Nabiilah. Karena dari umur 3 tahun dia punya bakat melukis yang luar bisa.Di usia yg 4 tahun dia sudah mulai menjuarai lomba-lomba mewarnai,ketika usia 7 tahun mulai menjuarai lomba melukis,hingga saat ini piala yg di perolehnya hampir mencapai 100.Bukan itu saja dia juga pernah menjuarai kompetisi matematika terbuka. Alhamdulillah di sekolah dia selalu mendapat peringkat terbaik juara 1 Al azhar dan juara 1 umum. Dia sangat suka membaca,olah raga dll. Aku selalu mendukung semua aktivitasnya. Apapun akan aku lakukan yg terbaik untuk ke 2 anak-anakku. Aku juga bersyukur karena Allah memberikan anugrah yg begitu berharga buatku Permata Hatiku,belahan jiwaku,dan ketegaranku.
Selasa, 15 Juni 2010
Bola Itu Bulat....!!
Saat ini hampir semua mata penggemar bola tertuju pada pagelaran akbar piala dunia. Seandainya saja kita melihat dari kaca mata motivasi dan pembelajaran diri, banyak sekali hal yang bisa kita dapat dari pagelaran akbar itu selain sekedar menonton bola.
Bola itu bulat! Segalanya bisa terjadi di sepak bola.
Ini adalah prinsip dasar yang banyak dipegang oleh hampir seluruh pelatih ataupun pemain sepakbola.
Mereka tahu dalam sepak bola banyak kejutan.
Banyak tim yang di atas kertas pasti menang tapi ternyata pulang duluan.
Seringkali tim yang diunggulkan tiba-tiba dikalahkan.
Tim yang diremehkan tiba-tiba muncul jadi pemenang.
Artinya dalam dunia bola semua mungkin terjadi, resiko kalah selalu mengancam, harapan selalu ada.
Seandainya saja kita bisa mengaplikasikan itu dalam kehidupan, mungkin kita akan jadi pemenang, setidaknya punya mental pemenang.
Kadang kita merasa kalau modal kita lebih besar kita akan menang persaingan, tapi kehidupan juga seperti sepak bola, yang modal kecil juga bisa menang.
Real Madrid yang beranggaran 420 juta Euro pertahun pernah dikalahkan oleh Alcorcon yang budgetnya 1,1 juat pertahun (Buku NO Excuse hlm 203).
Inggris yang berpengalaman hanya bisa imbang dengan Amerika di pertemuan pertama piala dunia 2010.
Ghana yang negara miskin bisa menggilas negera Eropa Serbia.
Jika kita percaya segala kemungkinan bisa terjadi maka kita tidak akan cepat puas, tidak akan menganggap enteng persaingan dan menyepelekan prestasi dalam kehidupan.
Kita tidak akan mudah sesumbar dan percaya diri tanpa persiapan.
Karena hidup juga seperti bola, jadi kita harus selalu siaga.
Kadang kita merasa kalau prestasi kita di sekolah bagus masa depan akan cerah, padahal tidak selalu begitu, karena itu kita harus mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan.
Kadang kita merasa kalau kita selalu bekerja keras siang malam akan lebih sukses dari yang bekerja biasa-biasa saja, padahal tidak selalu begitu. Yang bekerja cerdas walau terkesan santai seringkali bisa lebih sukses.
Kadang ada yang merasa karena saat ini rajin ibadah kita akan pasti khusnul khaotimah, padahal belum tentu, karena itu kita harus selalu menjaga diri dan konsisten sampai akhir hayat. Ingat, syetan akan selalu berusaha mencari kelemahan kita.
Intinya, selalu siaga atas segala kemungkinan, selalu mawas diri, selalu konsisten, jangan sampai lengah, karena kehidupan juga berputar seperti bola
Bola itu bulat! Segalanya bisa terjadi di sepak bola.
Ini adalah prinsip dasar yang banyak dipegang oleh hampir seluruh pelatih ataupun pemain sepakbola.
Mereka tahu dalam sepak bola banyak kejutan.
Banyak tim yang di atas kertas pasti menang tapi ternyata pulang duluan.
Seringkali tim yang diunggulkan tiba-tiba dikalahkan.
Tim yang diremehkan tiba-tiba muncul jadi pemenang.
Artinya dalam dunia bola semua mungkin terjadi, resiko kalah selalu mengancam, harapan selalu ada.
Seandainya saja kita bisa mengaplikasikan itu dalam kehidupan, mungkin kita akan jadi pemenang, setidaknya punya mental pemenang.
Kadang kita merasa kalau modal kita lebih besar kita akan menang persaingan, tapi kehidupan juga seperti sepak bola, yang modal kecil juga bisa menang.
Real Madrid yang beranggaran 420 juta Euro pertahun pernah dikalahkan oleh Alcorcon yang budgetnya 1,1 juat pertahun (Buku NO Excuse hlm 203).
Inggris yang berpengalaman hanya bisa imbang dengan Amerika di pertemuan pertama piala dunia 2010.
Ghana yang negara miskin bisa menggilas negera Eropa Serbia.
Jika kita percaya segala kemungkinan bisa terjadi maka kita tidak akan cepat puas, tidak akan menganggap enteng persaingan dan menyepelekan prestasi dalam kehidupan.
Kita tidak akan mudah sesumbar dan percaya diri tanpa persiapan.
Karena hidup juga seperti bola, jadi kita harus selalu siaga.
Kadang kita merasa kalau prestasi kita di sekolah bagus masa depan akan cerah, padahal tidak selalu begitu, karena itu kita harus mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan.
Kadang kita merasa kalau kita selalu bekerja keras siang malam akan lebih sukses dari yang bekerja biasa-biasa saja, padahal tidak selalu begitu. Yang bekerja cerdas walau terkesan santai seringkali bisa lebih sukses.
Kadang ada yang merasa karena saat ini rajin ibadah kita akan pasti khusnul khaotimah, padahal belum tentu, karena itu kita harus selalu menjaga diri dan konsisten sampai akhir hayat. Ingat, syetan akan selalu berusaha mencari kelemahan kita.
Intinya, selalu siaga atas segala kemungkinan, selalu mawas diri, selalu konsisten, jangan sampai lengah, karena kehidupan juga berputar seperti bola
Antara SKILL dan WILL
Menurut Anda mana yang akan membawa kita pada kesuksesan, kemampuan/keahlian atau kemauan?
Keahlian membuat kita tahu apa yang terbaik untuk dilakukan, tapi tanpa kemauan untuk memberikan yang terbaik, kita tidak curahkan seluruh kemampuan kita.
Sebaliknya kalau ada kemauan, sekalipun belum ada kemampuan maka kita akan mencari jalan, betapapun sulitnya sampai kita akhirnya bisa menjadi ahli.
Jadi jangan takut jika tidak punya kemampuan, selama masih punya kemauan untuk menjadi lebih baik, untuk belajar dan untuk meraih cita-cita kita, hingga bisa menjadi ahli di bidang apapun.
“Champions aren’t made in gyms. Champions are made from something they have deep inside them a desire, a dream, a vision. They have to have the skill and the will. But the will must be stronger than the skill.”
Pemenang tidak dibentuk di gym. Pemenang terbentuk dari dalam diri, dari impian, dari hasrat, dan visi. Mereka harus punya kemampuan dan kemauan. Tapi kemauan lebih kuat daripada kemampuan
Muhammad Ali
“So many of our dreams at first seems impossible, then they seem improbable, and then, when we summon the will, they soon become inevitable.”
Banyak sekali impian yang awalnya tidak mungkin bisa, lalu menjadi mungkin saja bisa, lalau ketika kita punya kemauan, maka menjadi pasti bisa.
- Christopher Reeve (Pemeran Superman I-IV)
Keahlian membuat kita tahu apa yang terbaik untuk dilakukan, tapi tanpa kemauan untuk memberikan yang terbaik, kita tidak curahkan seluruh kemampuan kita.
Sebaliknya kalau ada kemauan, sekalipun belum ada kemampuan maka kita akan mencari jalan, betapapun sulitnya sampai kita akhirnya bisa menjadi ahli.
Jadi jangan takut jika tidak punya kemampuan, selama masih punya kemauan untuk menjadi lebih baik, untuk belajar dan untuk meraih cita-cita kita, hingga bisa menjadi ahli di bidang apapun.
“Champions aren’t made in gyms. Champions are made from something they have deep inside them a desire, a dream, a vision. They have to have the skill and the will. But the will must be stronger than the skill.”
Pemenang tidak dibentuk di gym. Pemenang terbentuk dari dalam diri, dari impian, dari hasrat, dan visi. Mereka harus punya kemampuan dan kemauan. Tapi kemauan lebih kuat daripada kemampuan
Muhammad Ali
“So many of our dreams at first seems impossible, then they seem improbable, and then, when we summon the will, they soon become inevitable.”
Banyak sekali impian yang awalnya tidak mungkin bisa, lalu menjadi mungkin saja bisa, lalau ketika kita punya kemauan, maka menjadi pasti bisa.
- Christopher Reeve (Pemeran Superman I-IV)
Langganan:
Postingan (Atom)